NGOKO

Ngoko Lugu

Yang dimaksud dengan ngoko lugu adalah bentuk unggah-ungguh bahasa Jawa yang semua kosakatanya berbentuk ngoko dan netral (leksikon ngoko dan netral) tanpa terselip leksikon krama, krama inggil, atau krama andhap, baik untuk persona pertama, persona kedua, persona kedua, maupun kedua, maupun untuk persona ketiga.
Contoh :
  1. yen mung kaya ngono wae, aku mesthi ya iso! “Jika Cuma seperti itu saja, saya pasti juga bisa!”
  2. Yen mung kaya ngono wae, kowe mesthi ya iso! “Jika Cuma seperti itu saja, kamu pasti juga bisa!”
  3. Yen mung kaya mengono wae, dheweke ya iso! “Jika Cuma seperti itu saja, dia pasti juga bisa!”

Ngoko Alus

Yang dimaksud dengan ngoko alus adalah bentuk unggah-ungguh yang di dalamnya bukan hanya terdiri atas leksikon ngoko dan netral saja, melainkan juga terdiri atas leksikon krama inggil, krama andhap, atau leksikon krama yang muncul di dalam ragam ini sebenarnya hanya digunakan untuk menghormati mitra wicara (orang ke 2 atau 3).
Contoh:
  1. Wingenane simbah tindak mrene. ‘Kemarin dulu nenek ke sini’
  2. Pak guru basa Jawa sing anyar iku asmane sapa?. ‘Pak guru bahasa Jawa yang baru itu namanya siapa?’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar